V A L U E S

SEMOGA BERMANFAAT

Minggu, 16 Oktober 2011

APA DAN MENGAPA BAKAT? KEPRIBADIAN (PERSONALITY) Adalah sebuah ironi dimana masih ada sebagian orang beranggapan kata personality, yang berasal dari kata persona dalam bahasa Latin memiliki arti “teatrikal”, diartikan sebagai berpura-pura tampil, serta meniru. Padahal personality yang kita pahami adalah cerminan dari siapa diri kita sesungguhnya, yang membuat kita unik, memiliki ciri-ciri otentik berupa kelebihan dan kekurangan. Personality dapat dianggap sebagai kumpulan temperamen dan karakter seseorang. Temperamen adalah “bagaimana seseorang merasa”. Karakter adalah “bagaimana seseorang mempengaruhi perasaan orang lain.” KEPRIBADIAN DAN KARIR Sudah sejak lama bahkan jauh sebelum Masehi, manusia berusaha untuk mengenali dirinya dengan berbagai pendekatan, seperti: Kabbalah; I Ching; Zodiac – Astrology; Tarots; Plato (2 dimensi – Anxiety, Impulsivity); Galen (4 temperament: Sanguinic, Melancholic, Choleric, Phlegmatic); Wundt (2 dimensi–Change,Excitement); Golden Dawn, Enneagrams (Gourdjief, sufi); Freud (oral, anal, phallic, latent, genital); Jung; Kiersey (temperaments); Allport (language based, 18000 trait term); Cattell (4504 traits, factor anal., 16 semantic clusters); Fiske; Tupes; Christal (5 factors of peer rating); Norman; Big 5 (Extaversion, Agreableness, Conscientiousness, Stability/Neuroticism, Openness); dan lain sebagainya Mereka berusaha menghubung-hubungkan kepribadian (personality) dengan keberhasilan dalam berkarir. Namun hasilnya ternyata tidak begitu memuaskan. Penelitian secara akademis yang dilakukan oleh Barrick & Mount (1991) atau Hurzt Donovan (2000) menyebutkan bahwa korelasinya hanya sekitar 26%. Mengapa demikian? Jawabannya adalah karena masih banyak orang belum memahami dirinya. Menariknya, hal ini dapat dijelaskan secara sederhana berikut ini: 1. Personality sangat terkait dengan aktivitas seseorang 2. Tidak semua Personality atau Traits terkait dengan produktivitas 3. Tidak semua aktivitas itu produktif, banyak pula yang tidak produktif Dengan demikian korelasi antara personality secara keseluruhan dengan produktivitas sudah sewajarnya rendah. Apabila ditemukan personality atau traits yang terkait dengan produktivitas, maka korelasinya tentunya akan jauh lebih tinggi. Donald Cliffton dari Gallup Organization, berhasil menemukannya melalui penelitian selama puluhan tahun, berdasarkan data 2 juta karyawan dan 80.000 manajer di berbagai industri di seluruh dunia. KUADRAN AKTIVITAS Pada dasarnya semua orang berharap melakukan sesuatu yang disukainya, walaupun pada kenyataanya hanya sedikit orang yang dapat melakukan hal tersebut. Kuadran Aktivitas memberikan gambaran preferensi (atau kesukaan) dan produktif dari aktivitas seseorang. Kuadran Aktivitas terbagi atas dua variabel yaitu Produktif sebagai sumbu horizontal dan Kesukaan sebagai sumbu vertikal. Kuadran Aktivitas terbagi menjadi 4 (empat) tipe kuadran, yaitu: Kuadran Satu : Kegiatan yang disukai dan produktif Kuadran Dua : Kegiatan yang disukai tetapi tidak produktif Kuadran Tiga : Kegiatan yang tidak disukai tetapi produktif Kuadran Empat : Kegiatan yang tidak disukai dan tidak produktif Kuadran Aktivitas mampu menjawab tingkat keterikatan karyawan (Employee Engagement) dalam suatu perusahaan atau organisasi. Umumnya, tingkat Employee Engagement yang tinggi pada suatu perusahaan atau organisasi tercemin dari banyaknya karyawan yang berada pada Kuadran Satu. Apa yang dimaksud dengan Employee Engagement? Telah banyak para pakar, manager atau perusahaan yang berbicara mengenai masalah Employee Engagement dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi produktivitas perusahaan. Selama beberapa tahun Gallup Organization telah melakukan survei terhadap tingkat Employee Engagement di seluruh dunia. Gallup mendefinisikan Employee Engagement sebagai: “those employees who are loyal and psychologically committed to the organization”. Dengan demikian Employee Engagement digambarkan sebagai karyawan yang memiliki loyalitas dan secara psikologis memiliki komitmen terhadap perusahaan. Engaged employees atau karyawan yang yang berada pada dalam Employee Engagement tidak hanya lebih produktif namun mereka juga akan tinggal lebih lama bersama perusahaan (hal ini akan mengurangi biaya rekrutmen dan pelatihan). Hal ini juga akan mempengaruhi factor keselamatan dan kesehatan karyawan (hal ini mengurangi biaya resiko dan kinerja yang rendah). Pada dasarnya Employee Engagement terbagi menjadi tiga tipe karyawan, yaitu: Engaged Employees, Not-Engaged Employees, dan Actively Disengaged Employees. The Three Types of Employee 1. ENGAGED Employee, dimana karyawan bekerja dengan semangat dan mereka merasakan hubungan yang mendalam kepada perusahaannya. Mereka mendorong inovasi dalam perusahaan dan menggerakkan perusahaan untuk maju. 2. NOT-ENGAGED/DISENGAGED Employee, merupakan tipe karyawan atau pekerja yang umumnya kehilangan minat atau secara mental sudah tidak berminat pada pekerjaannya. Karyawan tipe ini bekerja hanya sekedar memenuhi kewajiban atau menjalankan tugas. 3. ACTIVELY DISENGAGED Employee, dimana bukan hanya tidak senang atau bahagia di perusahaan; mereka sibuk berusaha menutupi ketidakbahagiaan mereka. Seringkali karyawan-karyawan ini berusaha merusak semangat atau prestasi yang telah dicapai oleh rekan kerja yang Engaged Employees. DATA EMPLOYEE ENGAGEMENT DUNIA: NEGARA ENGAGED (%) DISENGAGED (%) ACTIVELY DISENGAGED (%) Australia 18 62 20 Canada 19 63 18 Chile 25 62 13 France 12 57 31 Germany 13 69 18 Great Britain 16 60 24 Israel 20 65 15 Japan 9 67 24 New Zealand 17 68 15 Singapore 9 82 9 USA 29 54 17 Average 17 64.45 18.54 Sumber: The Gallup Organization, Customer Management Magazine July/August 2006 8 Data di atas menunjukan bahwa prosentase rata-rata Engaged Employees sebesar 17% dan negara yang memiliki tingkat Engaged Employees tertinggi adalah USA yaitu sebesar 25% dan terendah adalah Singapore yaitu sebesar 9%. Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa saat ini belum banyak orang yang bekerja di Kuadran Satu karena banyak orang yang belum mengetahui kekuatannya. Dengan mengetahui letak kuadran pada Kuadran Aktivitas maka kita dapat mempertimbangkan pilihan karir atau posisi pekerjaan dalam perusahaan. Hal ini selain meningkatkan tingkat kepuasan, kualitas hidup dan kesuksesan dari individu tersebut juga berkontribusi terhadap pertumbuhan perusahaan. BAKAT DAN KEKUATAN Pengertian tentang definisi bakat merupakan hal yang sangat penting. Mengingat bahwa bakat adalah unik seperti juga halnya dengan personality dan bakat seharusnya terkait dengan manfaat, maka bakat seharusnya merupakan personality yang terkait dengan produktivitas. BAKAT: Pola pikiran, perasaan, dan perilaku yang berulang-ulang, alami dan dapat dimanfaatkan untuk produktivitas. Setiap orang memiliki 7 (tujuh) bakat dominan yang menjadi potensi kekuatan diri. KEKUATAN: Kegiatan yang disukai (Enjoy), mudah dikuasai (Easy), hasilnya bagus (Excellent) dan bermanfaat (Earn) atau dikenal juga dengan “4E-ACTIVITIES”. Sesungguhnya setiap individu memiliki lebih dari satu kekuatan.

Tidak ada komentar: